Sekilas tentang kami
Bismillah,
Alhamdulillah alladzi bini'matihi tatimussholihat,
Washolatu wassalamu 'alaa Rasulillah wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in. Amma ba'du,
Kami (Ghuroba Muscat) adalah kelompok pengajian yang berusaha istiqomah dalam mengikuti sunnah Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wasallam yang telah dicontohkan oleh para salafush sholeh...
إن شاء الله kita selalu diberi kemudahan oleh Allah Azza wa Jalla untuk terus istiqomah diatas jalan yang telah diridhoi-Nya. Aamiiiin
Washollallahu ala Nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi washohbihi wa sallam
Alhamdulillah alladzi bini'matihi tatimussholihat,
Washolatu wassalamu 'alaa Rasulillah wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in. Amma ba'du,
Kami (Ghuroba Muscat) adalah kelompok pengajian yang berusaha istiqomah dalam mengikuti sunnah Rasulullah Shollallahu 'Alayhi Wasallam yang telah dicontohkan oleh para salafush sholeh...
إن شاء الله kita selalu diberi kemudahan oleh Allah Azza wa Jalla untuk terus istiqomah diatas jalan yang telah diridhoi-Nya. Aamiiiin
Washollallahu ala Nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi washohbihi wa sallam
Sebagaimana kata As Sindi dalam Hasyiyah-nya terhadap kitab Sunan Ibnu Majah,
غَرِيبًا أَيْ لِقِلَّةِ أَهْله وَأَصْل الْغَرِيب الْبَعِيد مِنْ الْوَطَن
Disebut ‘gharib’ jika pengikutnya sedikit dan maksud asal dari kata ‘gharib’ adalah jauh dari negeri.
( وَسَيَعُودُ غَرِيبًا ) بِقِلَّةِ مَنْ يَقُوم بِهِ وَيُعِين عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ أَهْله كَثِيرً
Kembali dalam keadaan asing karena sedikitnya yang mau menjalankan dan saling menyokong dalam menjalankan syari’at Islam padahal umatnya banyak.
(فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ) الْقَائِمِينَ بِأَمْرِهِ
Beruntunglah orang yang asing, yaitu yang menjalankan ajaran Islam tersebut.
و”طُوبَى” تُفَسَّر بِالْجَنَّةِ وَبِشَجَرَةٍ عَظِيمَة فِيهَا
Thuba sendiri ditafsirkan dengan surga dan pohon besar yang berada di surga.
وَفِيهِ تَنْبِيه عَلَى أَنَّ نُصْرَة الإِسْلام وَالْقِيَام بِأَمْرِهِ يَصِير مُحْتَاجًا إِلَى التَّغَرُّب عَنْ الأَوْطَان وَالصَّبْر عَلَى مَشَاقّ الْغُرْبَة كَمَا كَانَ فِي أَوَّل الأَمْر
Ini menunjukkan bahwa memperjuangkan dan menjalankan ajaran Islam memang butuh akan keterasingan dari negeri. Ketika itu butuh ada kesabaran ekstra dalam menghadapi keterasingan sebagaimana keadaan Islam di awal-awal. Demikian penjelasan As Sindi.
(mengutip dari tulisan Ustadz Muhmmad Abduh Tuasikal di https://rumaysho.com/10465-berbahagialah-orang-yang-terasing.html)
غَرِيبًا أَيْ لِقِلَّةِ أَهْله وَأَصْل الْغَرِيب الْبَعِيد مِنْ الْوَطَن
Disebut ‘gharib’ jika pengikutnya sedikit dan maksud asal dari kata ‘gharib’ adalah jauh dari negeri.
( وَسَيَعُودُ غَرِيبًا ) بِقِلَّةِ مَنْ يَقُوم بِهِ وَيُعِين عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ أَهْله كَثِيرً
Kembali dalam keadaan asing karena sedikitnya yang mau menjalankan dan saling menyokong dalam menjalankan syari’at Islam padahal umatnya banyak.
(فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ) الْقَائِمِينَ بِأَمْرِهِ
Beruntunglah orang yang asing, yaitu yang menjalankan ajaran Islam tersebut.
و”طُوبَى” تُفَسَّر بِالْجَنَّةِ وَبِشَجَرَةٍ عَظِيمَة فِيهَا
Thuba sendiri ditafsirkan dengan surga dan pohon besar yang berada di surga.
وَفِيهِ تَنْبِيه عَلَى أَنَّ نُصْرَة الإِسْلام وَالْقِيَام بِأَمْرِهِ يَصِير مُحْتَاجًا إِلَى التَّغَرُّب عَنْ الأَوْطَان وَالصَّبْر عَلَى مَشَاقّ الْغُرْبَة كَمَا كَانَ فِي أَوَّل الأَمْر
Ini menunjukkan bahwa memperjuangkan dan menjalankan ajaran Islam memang butuh akan keterasingan dari negeri. Ketika itu butuh ada kesabaran ekstra dalam menghadapi keterasingan sebagaimana keadaan Islam di awal-awal. Demikian penjelasan As Sindi.
(mengutip dari tulisan Ustadz Muhmmad Abduh Tuasikal di https://rumaysho.com/10465-berbahagialah-orang-yang-terasing.html)